رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Robbanaghfirlana dzunubana waisrofana fi amrina watsabbit aqdamana wanshurna 'alal qaw mil kafirina
"Tuhan, ampuni dosa dan tindakan berlebihan kami, tetapkan pendirian kami, tolong kami dari orang kafir". (QS. Ali Imran {3} : 147)
Kiat menggapai akhlak yang mulia
- Memiliki Aqidah yang Selamat (berlaku jujur, dermawan, lemah lembut, berani, menghalangi dirinya dari melakukan perilaku-perilaku yang jelek seperti; berdusta, bakhil (pelit), bertindak bodoh, serampangan, dan lain sebagainya.)
- Senantiasa Berdoa Memohon Akhlak Mulia
- Bersungguh-Sungguh/Mujahadah Dalam Memperbaiki Diri
- Introspeksi/Muhasabah (mengoreksi diri ketika melakukan akhlak yang tercela dan melatih diri agar tidak terjerumus kembali dalam perilaku akhlak yang tercela itu.)
- Merenungkan Dampak Positif Akhlak yang Mulia
- Memikirkan Dampak Buruk Akhlak yang Jelek (penyesalan yang terus menerus, kesedihan yang berkepanjangan, rasa tidak senang di hati orang lain kepadanya.)
- Tidak Putus Asa untuk Memperbaiki Diri (memperkuat tekad dan terus berupaya untuk menyempurnakan diri, dan bersungguh-sungguh dalam mengikis aib-aib dirinya.)
- Memiliki Cita-Cita yang Tinggi (melahirkan kesungguhan, memompa semangat untuk maju dan tidak mau tercecer di barisan orang-orang yang rendah dan hina.)
- Bersabar (melahirkan ketabahan, menahan amarah, tidak menyakiti, kelemahlembutan dan tidak tergesa-gesa, dan tidak suka bersikap kasar.)
- Menjaga Kehormatan/Iffah (menjauhi perkara-perkara yang rendah dan buruk, baik yang berupa ucapan ataupun perbuatan, mencegah dari melakukan perbuatan keji, bakhil, dusta, ghibah maupun namimah/adu domba.).
- Keberanian (memiliki jiwa yang tangguh dan mulia.)
- Bersikap Adil (menuntun kepada ketepatan perilaku, Tidak melampaui batas dan tidak meremehkan, melahirkan kedermawanan (, antara sikap boros dan pelit)sikap tawadhu’ (antara sikap rendah diri dan kesombongan),berani (antara sikap pengecut dan serampangan.), kelemahlembutan(antara sikap suka marah dengan sifat hina dan menjatuhkan harga diri).
- Bersikap Ramah dan Menjauhi Bermuka Masam (Orang yang murah senyum akan ringan dalam menunaikan tanggung jawabnya. Kesulitan baginya merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan tenang dan pikiran positif.Bermuka masam, menghadapi segala sesuatu dengan penuh kerepotan dan pandangan yang sempit.Apabila menemui kesulitan maka nyalinya mengecil dan semangatnya menurun. Akhirnya dia mencela kondisi yang ada dan merasa tidak puas dengan ketentuan (takdir) Allah lantas dia pun melarikan diri dari kenyataan.)
- Mudah Memaafkan (melestarikan rasa cinta dan kasih sayang dalam pergaulan, memadamkan api permusuhan dan kebencian, bukti ketinggian budi pekerti seseorang dan senantiasa mengangkat kedudukannya.)
- Tidak Mudah Melampiaskan Amarah (kehormatan diri akan terpelihara, badan akan terjaga dari gangguan orang lain, dan sanjungan akan mengalir atas kemuliaan perilakunya.)
- Meninggalkan Orang-Orang Bodoh (menyelamatkan harga diri dan menjaga kehormatan. Jiwanya akan menjadi tenang dan telinganya akan terbebas dari mendengarkan hal-hal yang menyakitkannya.)
- Tidak Suka Mencela (Hal ini menunjukkan kemuliaan diri seseorang dan ketinggian cita-citanya. Kemuliaan diri yaitu ketika kamu dapat menanggung hal-hal yang tidak menyenangkanmu sebagaimana kamu sanggup menghadapi hal-hal yang memuliakanmu.” )
- Mengabaikan Orang yang Berbuat Jelek Kepada Kita (Orang yang suka menyakiti tidak perlu ditanggapi. Ini merupakan bukti kemuliaan pribadi dan ketinggian harga diri.)
- Melupakan Kelakuan Orang Lain yang Menyakiti Dirinya (Agar hati anda menjadi bersih dan tidak gelisah karena ulahnya)
- Mudah Memberikan Maaf dan Membalas Kejelekan Dengan Kebaikan (akan didapatkan ketenangan hati, manisnya iman, dan kemuliaan diri)
No comments:
Post a Comment