Iklan

2/10/2021

Ciri Tari Nusantara

Tari Tradisional : 
  1. Tari Tradisional Klasik
  • pola gerak sudah ditentukan
  • memiliki nilai estetika yang tinggi
  • gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan minimal
  • tumbuh dan berkembang di kalangan bangsawan
Contoh: Topeng kelana (Jabar), Bedhaya dan Srimpi (Jateng), Sang Hyang (Bali), Pakarena dan Pajaga (Sulawesi Selatan) 

      2. Tari Tradisional Kerakyatan
  • pola gerak ditentukan oleh temanya
  • bersifat sosial dengan nilai estetika biasa
  • gerakan terbatas sesuai dengan peristiwa adat khas dari suku bangsa yang bersangkutan
  • dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
  • bersifat lokal, terbatas di wilayah adat suku bangsa tertentu
Contoh: Payung (Melayu), Lilin (Sumbar), Jaipongan (Jabar), Tayuban (Jateng)


Tari Kreasi / Eksperimental :
  1. Tari Modern
          Ciri menurut bentuknya

  •  pola gerak lebih bebas tanpa mengurangi nilai keindahan
  • ciri gerak masih berakar pada gerak tradisional
  • masih dalam estetika tradisi suku bangsa tertentu
          Ciri menurut prosesnya
  • penggarapan kreatif
  • tuntutan kesenangan
  • kekompakan dan solidaritas
  • popularisasi mengambang
  • bernuansa rekreatif
Contoh: Tari Merak (Jabar)


  1. Tari Kontemporer
  • pola gerak lebih bebas dari tari modern
  • gerakan inovatif, tidak lagi berakar pada gerakan tradisi
  • penataan tari cenderung diciptakan sesuai dengan situasi

No comments:

Post a Comment