Iklan

2/06/2016

Unsur utama tari

Unsur utama tari : gerak
Gerak : gerak badaniah (gerak tangan,gerak kepala,dan gerak kaki).
Gerak :
1. Ruang
2. Waktu
3. Tenaga





Ruang :

1.Ruang gerak (lebar, sempit, luas sebuah rung yang dibentuk oleh bangun sebuah

gerak).

2.Bangun sebuah ruang yang dibentuk oleh garis-garis pengolahan pola lantai para

penari.



Irama :

1.Sebagai pendukung gerakan

2.pengatur gerak

3.penguat ungkapan gerak

4.dan pemberi ilham gerak bagi penari.

Waktu : pengaturan dinamika tarian.

Contoh gerak tari tradisional:
  1. Gerak jari : a) ngruji / ngrayung, b) nyempurit, c) nagarangsang / boyomangap, nyekiting
  2. Gerak kaki : a) ngrudho, b) lumaksono, c) gejuk/seblak, d) tanjak kiri, e) trecetan, f) kicat
a. Ragam gerak tari daerah:
  1. Ragam gerak tari kerakyatan : bersifat imitatif dan ekspresif. Geraknya menirukan kegiatan dan emosi manusia sampai menirukan perangai binatang.
  2. Ragam gerak tari klasik : banyak menggunakan gerak murni dan gerak ekspresif serta imitatif yang telah distilir (diperhalus). Tema geraknya juga menirukan kegiatan manusia dan perangai hewan tetapi gerakannnya sudah terpilih dan mempunyai nilai simbolik dengan patokan / pola-pola gerak yang sudah ditentukan
  3. Ragam gerak tari kreasi baru : merupakan paduan beberapa ragam gerak tari tradisional, sehingga menjadi bentuk baru.
b. Asal gerak

Gerak diperoleh melalui eksplorasi (proses berpikir, berimajinasi, merasakan, dan merespon suatu objek yang diperoleh melalui panca indera) / penjelajahan.
Objek:
  1. benda (mengamati karya sastra seperti prosa dan puisi)
  2. alam (mengamati aneka kegiatan manusia,perangai binatang, sampai benda dan kejadian alam sekitar)
  3. suara (mendengarkan irama musik)
  4. rasa (panas, dingin, marah, senang, dan sedih)
Mencari dan merespon gerak: bila telah mempunyai tema/ide dasar.


Tema : gambaran awal gerak-gerak yang diperagakan.
  1. Kepahlawanan : gerak pencak silat, gerak perang, gerak bela diri / olah kanuragan
  2. Kesedihan : gerak permohonan, penyesalan, prestasi
  3. Kegembiraan : gerak bersuka cita, meloncat-loncat, melambai-lambai, melenggang, bergoyang
  4. Binatang : gerak menirukan tingkah laku binatang tersebut.
c. Menyusun gerak

Menyusun gerak yang baik : memadukan gerak maknawi dengan gerak murni, dirangkai sesuai dengan tema yang sudah ditentukan, dan sudah mencakup arah gerak dan arah hadap.
  • Gerak maknawi : gerak-gerak yang memiliki maksud / arti dan melambangkan suatu hal (burung terbang, kain melambai)
  • Gerak murni : gerak yang mengutamakan keindahan (memutar pergelangan atau menggoyang pinggul)
  • Tema : landasan masalah untuk merangkai gerak
  • Arah gerak : menunjukkan ke mana penari akan bergerak ( membuat lingkaran, zigzag, berjalan maju dan mundur, serong diagonal, membuat spiral, dan sebagainya)
  • Arah hadap : menunjukkan ke mana penari menghadap (ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, serong, menengadah, atau menunduk).
Dalam menata tari, kita juga perlu memperhatikan level dan kepadatan.
  • Level : tingkat jangkauan gerak (tinggi rendahnya gerak) : tinggi (meloncat) , rendah (duduk), dan medium/sedang (membungkuk). Fungsinya: menambah daya tarik dan kesan dinamis
  • Kepadatan/density : penguasaan ruang oleh penari
Penata tari yang baik juga memperhatikan desain tari.
  • Desain : garis yang terlihat oleh penonton yang ditimbulkan oleh gerak penari
  • Desain bawah : garis yang dilalui di lantai oleh para penari
  • Desain atas : garis yang dilihat oleh penonton sebagai gerakan penari di atas pentas
Merangkai gerak agar indah dan menarik perlu ada harmoni:
  • Irama sebagai pengiring dan pemertegas gerak
  • Penguasaan ruangan dengan desain atas, bawah, dan medium
  • penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan, sesuai dengan jumlah penari
  • Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema

Contoh merangkai gerak tema nelayan :
  1. nelayan berangkat
  2. mendayung sampan
  3. menebar jala
  4. kelelahan
  5. dst



No comments:

Post a Comment